Kurasa setiap orang pasti mengalami hal sama. Ketika sedang terkepung masalah, kita menjadi kurang toleran terhadap orang lain. Kita tak segera bisa mengerti, mengapa ditimpa masalah berat, mengapa tetap mengalami hal yang berulangkali berusaha kita hindari. Aku pun demikian. Ketika sedang di puncak kekacauan akibat warisan kemelut perjanjian masa lalu yang tak kuketahui ujung pangkalnya, […]
Januari 4, 2016
Dalam kepercayaan kami, 40 hari sebelum seseorang meninggal, sehelai daun jatuh di Arsy, di langit tempat segala ketetapan dibuat. Setiap orang akan merasa, kapan waktunya tiba. Dan secara naluriah, mereka akan “memberitahu” orang-orang di sekelilingnya, terutama keluarga. Setelah rampung segala perhelatan, dan tamu-tamu sudah pergi, kami menelusuri lagi masa silam. Terutama saat menjelang wafatnya Ibu. […]
Desember 29, 2015
“Harapan untuk pulih tinggal 10%,” ujar dokter kepada kakakku. “Sepuluh persen yang seperti apa?” tanya kakakku. Aku juga bertanya lewat pesan elektronik. Bagaimana kepastiannya? Berapa lama harus dirawat? Apalagi yang harus dilakukan? Apakah dokter bisa memprediksi, berapa lama kemungkinan usia Ibu? Dan sebagainya. Bagi dokter, memutuskan nasib seorang pasien, bisa jadi dilema. Sesuatu yang terkadang […]
Mei 2, 2015
Pernahkah terpikir bahwa kalau kita jatuh cinta pada seseorang, sebenarnya yang kita cintai itu adalah diri kita sendiri? Persis seperti Narcissus yang berkaca di permukaan air, lalu mengira ia melihat seseorang berwajah rupawan, dan jatuh cinta padanya. Tak terpikir bahwa itu adalah bayangannya sendiri. Beberapa waktu lalu, saya chat cukup panjang dengan salah satu teman […]
Oktober 25, 2013
Di sebuah stasiun kereta, masih berkilau sisa-sisa hujan di sulur rerimbunan ivy tua. Seorang lelaki renta mendekapkan bungkusan ke dada. Dingin masih menetes juga. Orang-orang duduk bersideku. Pekerja malam mengangkat kepala dengan cemas ke arah langit, gugup menghirup sisa kopi dari termos tua. Ia menanti. Dan dingin masih menetes juga. Kaki para pejalan menyibak genangan […]
Juli 1, 2013
Kemarin kami makan malam dengan teman suamiku, sebut saja namanya A. Ada yang istimewa, karena A mengingatkanku pada teman yang lain, bernama B. Pada saat bersamaan, mereka berdua divonis kanker. Keduanya religius. Saat menghadapi vonis, mereka berdua semakin rajin berikhtiar, percaya bahwa Tuhan punya maksud tertentu dengan sakit yang mereka alami. Bedanya, si B semakin […]
Desember 13, 2012
Kalau kebetulan lay over di Hongkong cukup lama, jangan lupa mengisi waktu dengan mencicipi teh. Teh di Hongkong, memiliki kulturnya sendiri, seperti halnya teh minum teh di Jepang. Hampir setiap rumah makan menyediakan teh, dan kadangkala teh panas justru lebih murah harganya daripada es teh. Minum teh menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari, mulai dari pagi […]
Oktober 19, 2017
2