Browsing All posts tagged under »Kontemplasi«

Kehilangan

Mei 24, 2015

0

Wills Memorial Park, Maryland, 22 Mei 2015. Musim semi mungkin masih menampakkan sisa-sisanya di taman itu, dengan guguran kelopak bunga yang melayang lembut terdampar, dan terserak di bumi. Jika di taman itu ada pohon maple, mungkin biji-bijinya yang bersayap tipis sedang luruh, terbang berputar seperti kincir, sekilas mirip laron yang beterbangan. Beberapa orang melihat seorang […]

Legalisasi Prostitusi

April 30, 2015

4

Masih rame soal bang Ahok, rupanya. Kalau untuk soal legalisasi prostitusi, di Amerika yang seliberal ini pun, sebenarnya masih dikategorikan ilegal dan dimasukkan dalam jenis crime yang dikenai hukuman. Hanya negara bagian Nevada yang menerapkan legalisasi sektor industri jasa ini. Tidak mudah untuk mengambil keputusan mengenai isu-isu semacam ini. Sebab urusannya bukan hanya moral, melainkan […]

Cinta, Bukan Neraka

April 1, 2015

4

Subuh tadi, mataku terpaku pada selembar kertas yang kutempelkan di dinding kamar anakku. Kertas itu bertuliskan tentang hukuman bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Misalnya, yang meninggalkan shalat Subuh sekali, akan dihukum masuk neraka selama 30 tahun, di mana 1 tahun neraka = 60.000 tahun di dunia. Yang meninggalkan shalat Dhuhur sekali, hukumannya sama dengan membunuh […]

Kontemplasi Alam 2014

Desember 13, 2014

4

Rutinitas utama akhir tahun, yakni berkontemplasi. Menyimak ulang lagi apa yang sudah dilakukan sepanjang tahun ini. Tapi kali ini, saya tidak hendak menuliskan rincian goal di blog seperti sebelumnya, melainkan berbagi kontemplasi tentang sejumlah kejadian di alam. Sebelum memasuki tahun 2014, ada artikel yang saya baca tentang efek Bumi yang makin memanas. Prediksinya dilakukan dengan […]

Sebelum Lenyap Selamanya

Agustus 1, 2014

4

Berita terbaru yang sekali lagi membuat saya terhenyak adalah isu tentang rencana penghancuran Ka’bah oleh kelompok militan yang sekarang lagi moncer di Irak. Well, you know who. Siapa lagi kalau bukan ISIS. Setelah sebelumnya meledakkan makam Nabi Yunus, dan entah makam siapa lagi nanti yang akan diledakkan. Sayangnya, yah, seperti biasa, kelompok dengan urat leher […]

Menanti Pelangi dan Matahari

Juli 28, 2014

0

Shalat Ied tahun ini dinaungi mendung tebal. Angin terasa dingin masuk menembus pori-pori kulit, padahal belum lagi musim gugur tiba. Dua hari lalu, angin juga demikian. Aku menggigil saat menceburkan diri dalam kolam, menemani anakku yang tak sabar bermain air bersama temannya. Mama temannya berkata, bahwa tahun ini memang cuaca sangat berbeda. Lebih dingin. Sementara […]

SEPENGGAL CERITA TENTANG KEHIDUPAN

Juli 1, 2013

0

Kemarin kami makan malam dengan teman suamiku, sebut saja namanya A. Ada yang istimewa, karena A mengingatkanku pada teman yang lain, bernama B. Pada saat bersamaan, mereka berdua divonis kanker. Keduanya religius. Saat menghadapi vonis, mereka berdua semakin rajin berikhtiar, percaya bahwa Tuhan punya maksud tertentu dengan sakit yang mereka alami. Bedanya, si B semakin […]

Memoir: Sejujur Apakah Kita Menulis Kisah Hidup Sendiri?

Maret 4, 2013

5

Seorang dokter menulis memoir, tentang masa di mana kehadirannya tidak diinginkan. Ketika sebagian besar temannya mendapatkan limpahan cinta, dia dianggap sebagai pembawa sial. Ibunya meninggal sewaktu melahirkannya, dan sejak saat itu, dunia kelabu baginya. Hingga kemudian dia berhasil memenangkan beasiswa untuk studi ke Inggris, dan akhirnya memiliki keluarga bahagia. Nama dokter itu Adeline Yen Mah, […]

Mengapa Saya Ikut Merasa Tertikam oleh Kasus PKS

Februari 2, 2013

38

Selama ini saya cenderung menghindari penggunaan atribut agama untuk hal-hal tertentu; seperti masalah pekerjaan, politik, keberpihakan saya terhadap isu perempuan, dan sebagainya. Sebab sering saya menemui kasus, penggunaan atribut itu menjadi sumber matinya sikap kritis. Shut down the logic, begitu yang sering saya katakan. Orang mudah sekali mengamini sesuatu hanya karena ada embel-embel kutipan ayat […]

Catatan 5: The Story of Tea

Desember 13, 2012

10

Kalau kebetulan lay over di Hongkong cukup lama, jangan lupa mengisi waktu dengan mencicipi teh. Teh di Hongkong, memiliki kulturnya sendiri, seperti halnya teh minum teh di Jepang. Hampir setiap rumah makan menyediakan teh, dan kadangkala teh panas justru lebih murah harganya daripada es teh. Minum teh menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari, mulai dari pagi […]