Banyak yang punya bersitan pikiran sama, ternyata. Melihat gerakan ISIS, terasa seperti sedang menyaksikan proses keluarnya Dajjal (atau dikenal dengan nama “Anti-Christ”) sosok paling kontroversial dalam khasanah agama-agama Samawi. Beberapa tandanya adalah: munculnya orang-orang yang mengklaim sebagai keturunan Nabi dari kawasan antara Syam-Irak, yang dikenal sebagai tempat keluarnya Dajjal. Munculnya orang-orang yang mengklaim sebagai khalifah (sekitar 30 orang jumlahnya. Dr Bilal Philips menyebut, orang ke-30 sudah dekat datangnya). Tebaran fitnah, ketakutan, ancaman, dan bencana di kanan-kiri. Pembunuhan terhadap banyak Muslim. Meluasnya pemahaman yang dangkal tentang Quran. Jangkauan geraknya yang global. Serta keinginan mereka untuk meruntuhkan Ka’bah. Eksistensinya bisa dimaknai sebagai simbolis, bisa pula secara harfiah. Secara simbol, buta satu mata bisa dikaitkan dengan cara pandang yang berat sebelah dan tidak adil. Secara harfiah, nanti akan muncul seseorang dengan ciri tersebut. Yakni dengan mata kanan buta, dan ada tulisan “kafiir” di antara kedua alisnya, yang hanya bisa dilihat dan dibaca oleh mereka yang benar-benar Muslim.
Dajjal adalah satu dari sekian banyak kisah yang merujuk pada identitas yang sama, yakni mata. Dalam berbagai khasanah budaya, mulai dari Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Asia, hingga Eropa, kita bisa menemukan banyak legenda yang berhubungan dengan itu. Di Indonesia, misalnya. Ada kepercayaan tentang mata jahat (Evil Eye), yang bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan. Karenanya, banyak orangtua jaman dulu menyarankan untuk membawa penangkal, berupa peniti atau pisau kecil yang tajam saat keluar rumah. Di tempat lain, orang menciptakan penangkal (disebut amulet, hamsa, atau talisman, ) yang digantung atau dijadikan kalung. Sedangkan dalam khasanah Islam, dianjurkan untuk rutin membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tiga kali tiap pagi dan sore guna menghindari pandangan yang jahat atau dengki. Juga dianjurkan jika ingin memuji sesuatu, menambahkannya dengan imbuhan kalimat “Masha’allah” atau “Tabarakallah”.
Dalam khasanah budaya Mesir kuno, kita mengenal ikon yang disebut dengan Mata Horus atau Mata Ra. Horus adalah salah satu dewa Mesir yang digambarkan bertubuh manusia dan berkepala elang. Ia anak dari dewi Isis, atau juga disebut dengan nama dewi Iset. Mata Horus adalah simbol yang melambangkan perlindungan. Simbol ini disertakan dalam proses pemakaman ala Mesir tempo dulu.
Simbol serupa dengan Mata Horus lainnya adalah Eye of Providence. Ia melambangkan pengawasan Tuhan terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Bentuknya berupa mata yang dikelilingi pancaran cahaya, dan berada dalam sebuah bangun segitiga. Simbol ini merupakan kelanjutan dari penggunaan simbol mata pada budaya-budaya sebelumnya. Pada masa Rennaissance dan Medieval di Eropa, bentuk segitiganya merupakan simbol dari Trinitas. Tahun 1782, ia dipakai sebagai simbol mata uang Amerika. Tahun 1792, simbol mata ini muncul sebagai ikon Freemasonry. Eye of Providence ini sangat populer dan lebih banyak dilingkari oleh tafsiran konspirasi dibandingkan Mata Horus. Padahal simbol ini juga digunakan oleh lembaga/organisasi lain/mata uang negara lain seperti militer Belarusia, Ukraina, Lithuania, Estonia, Universitas Mississippi, katedral Kazan di Rusia, dan sebagainya.
Bagaimana dengan khasanah karakter bermata satu dalam fiksi?
Tentu banyak yang masih ingat dengan karakter bernama Percy Jackson dalam serial fiksi The Heroes of Olympus. Ia termasuk dalam golongan Cyclops, yakni manusia bermata satu. Asal mula legenda tentang Cyclop ini diduga bermula pada kebiasaan para pandai besi yang menutup sebelah matanya saat bekerja, guna melindungi matanya dari serpihan partikel panas. Ada juga dugaan bahwa ia bermula dari tengkorak sejenis gajah purba, di mana lekuk kerangka yang menopang belalainya terlihat seperti bentuk satu mata.
Karakter lainnya yang bisa kita temui diantaranya: 1) Jian (dari Cina), yakni sepasang burung yang memiliki satu mata dan satu sayap. Mereka terbang berdua dan saling bergantung satu sama lain. Jian menjadi lambang tentang suami istri. Jian juga sebutan bagi pedang khas Cina yang memiliki sisi tajam pada kedua sisinya. 2) Kabandha (dari India), monster tanpa kepala dalam serial Ramayana. Mata, hidung dan mulutnya pindah ke bagian dada dan perut. 3) Minions (dalam Despicable Me), ada yang bermata dua, ada yang bermata satu. 4) Mike Wazowski (dalam Monster, Inc.), monster hijau bermata satu yang jenius dan punya mimpi besar. 5) Dalek Sec, monster bermata satu dalam film Doctor Who, pemimpin dari Cult of Skaro. 6) Dan sebagainya. Daftar karakter fiksi dan mitos tentang makhluk bermata satu bisa dilihat di daftar ini.
*Note: all pictures are from internet
Dinah Athirah
Desember 30, 2015
Salam dan haii..
Saya dinah dr Malaysia..saya ada mndpt mimpi persis dalam gambar yang saudari post…saya tidak pernah melihatnya di mana2 gambar itu sebelumnya dan saya baru melihat gambar yang bawah Cyclops itu dalam ruangan article saudari (gambar makhluk mata satu yang ada 2 orang memegang senjata)..bole saudari perjelaskan mimpi saya??gambar itu persis dalam mimpi saya..
Artha Julie Nava
Januari 1, 2016
Mimpi tentang Cyclops, bisa ditafsirkan dalam tiga kemungkinan:
1. Kita terlalu fokus pada satu hal, sehingga mengabaikan hal lain yang mungkin sama pentingnya
2. Kita bertahan pada satu pendapat saja, dan tidak memperhatikan bahwa ada kemungkinan yang kita pertahankan itu keliru. Sangat dianjurkan untuk memperluas cara berpikir, dan memperhatikan bahwa tidak selamanya pendapat kita benar. Ada banyak perspektif yang bisa dipakai.
3. Intuisi kita sedang meningkat tajam. Banyak-banyak berdoa, dan memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita. Kemungkinan kita bisa melihat datangnya sebuah peristiwa penting dalam hidup.