Resolusi 121212

Posted on Desember 12, 2012

6


WritingTanggal cantik di bulan cantik. Ya, 12 Desember 2012, saat paling tepat untuk menulis resolusi. Ritual yang berlaku di setiap penghujung tahun, tentang apa yang kita ingin capai dan harapkan di tahun mendatang.

Menulis resolusi, bagiku, sama halnya seperti mengisi bensin untuk bersiap melaju, dengan peta di tangan berupa target dan impian. Bermimpi itu perlu bagi setiap orang. Menetapkan target dan cara juga perlu, agar impian dapat dicapai melalui proses yang efisien. Tidak selalu harus sempurna sesuai keinginan, namun percayalah, ini sangat membantu kita.

Sepanjang tahun 2012, banyak sekali yang aku pelajari dan kerjakan. Sebagai penulis yang terbilang baru, aku benar-benar mengisi waktu dengan mencari pengalaman dan menambah jam terbang. Berbagai kompetisi menulis kuikuti. Berbagai grup menulis juga aku ikuti. Di saat yang sama, aku berusaha tetap memelihara semangat agar tak mudah menyerah, karena dunia menulis ternyata adalah dunia yang juga akrab dengan berbagai konflik dan tantangan.

Seperti halnya setiap penulis, aku dihampiri oleh rasa bosan, macet ide, dan naskah yang tak selesai. Sebagai ibu, aku juga dikelilingi oleh tugas rumahtangga yang seakan tak ada habisnya, keluarga, pekerjaan, dan lainnya. Sampai terpikir olehku, mungkin aku perlu membeli tiga pasang tangan agar bisa mengerjakan semuanya dalam waktu bersamaan. Dan tentu saja, itu tidak mungkin. Jadi satu-satunya cara adalah menata prioritas dan menikmati setiap proses.

Menikmati prosesquote ada seninya juga. Tidak jarang selama menulis dan berinteraksi dalam dunia kepenulisan, konflik mencuat dan menajam. Jika memperturutkan suasana hati, bisa dipastikan energi bakal habis tersedot sia-sia. Namun jika dibiarkan, konflik bisa melebar ke segala penjuru. Aku belajar dari banyak orang tentang bagaimana menata perhatian untuk hal seperti itu.

Intinya, pandai-pandailah memilih medan. Tidak semua konflik layak mendapat perhatian, apalagi energi kita. Juga tidak semua konflik berakhir buruk. Justru sebaliknya, konflik yang ditangani dengan baik akan menambah pengalaman serta kematangan diri.

Menghadapi orang yang meragukan atau mempertanyakan kemampuan kita. Banyak penulis yang jadi patah arang hanya karena sentilan dari beberapa orang. Memang nggak enak sih, tapi hey… itu hak mereka untuk berpendapat, dan hak kita sepenuhnya untuk tetap berkarya, apapun yang orang lain katakan. Jadi, kenapa harus pusing? Lagipula, menulis adalah dunia skill. Semakin sering dilakukan, semakin bagus kemampuan kita.

Menjelajahi setiap jenis tulisan. Ini perlu dilakukan oleh setiap penulis. Sepanjang tahun, aku mencoba menulis dalam berbagai model.Fiksi, non fiksi. Cerpen, novel, buku panduan, artikel SEO, puisi, essay, antologi. Semuanya demi mencari tahu di mana sebenarnya kekuatanku dalam menulis. Apa yang bisa aku asah lebih lanjut, apa yang bisa kukembangkan di tahun mendatang, dan apa yang membuatku paling bersemangat. Sebab, menulis juga melibatkan hati dan pikiran. Jika kita tidak menyukainya sejak awal, bisa dipastikan kita tidak akan dapat menikmati prosesnya.

Selanjutnya, mencapai target. Tahun lalu aku menetapkan target seperti: berapa banyak buku yang ingin kuterbitkan atas namaku, berapa banyak cerpen yang ingin kutulis, penghargaan apa yang kuimpikan, dan aktifitas apa yang dapat menunjang kegiatanku dalam menulis. Alhamdulillah,semua target tersebut tercapai. Dari tiga target buku, aku berhasil mencapai lebih dari itu, meskipun belum semua buku diterbitkan pada tahun ini. Cerpen, sudah mulai mendapat slot waktu tersendiri dalam aktifitas menulis. Penghargaan, alhamdulillah aku sudah menyabet dua penghargaan sebagai penulis blog terbaik dan penulis cerpen kategori Sastra Migran terbaik. Aktifitas penunjang lain, alhamdulillah sudah kurintis dan kujalankan pula bisnis kecil-kecilan, yakni jual buku secara online.

partnerMencari kawan atau partner menulis. Ini penting, karena partner menulis bisa menjadi sumber semangat, sumber ide, sumber jaringan, sumber kritik, dan sumber informasi.

Partner yang baik akan selalu mendorong kita meningkatkan kemampuan diri dan tidak membiarkan kita berleha-leha atau cepat puas. Partner seperti ini mungkin sangat cerewet dengan kita, tapi inilah jenis partner yang perlu dipertahankan.

Mencari komunitas yang tepat juga sama pentingnya, karena komunitas termasuk dalam kategori partner. Kalau komunitasnya lagi memble, sebaiknya segera dibackup dengan komunitas lain, agar semangat tak ikut-ikutan kendor atau padam.

Mencari penghasilan dengan menulis. Siapa bilang orang tidak bisa hidup dengan menulis? Banyak cara untuk mendapatkan penghasilan lewat dunia menulis, dan yakinlah, jika kita konsisten dan teguh dengan apa yang kita jalani, rejeki akan mengalir dengan sendirinya.

gold-bullion-vaultUntuk soal penghasilan, di tahun mendatang, aku ingin bisa sepenuhnya mendapatkan penghasilan dari dunia menulis. Saat ini, menulis masih menjadi sumber sampingan. Maka di tahun 2013, aku akan berusaha menjadikannya sebagai sumber penghasilan tetap.

Mimpi yang lain? Kurang lebih masih sama dengan tahun lalu. Ingin menerbitkan lebih banyak buku dan novel, meraih penghargaan baik nasional maupun internasional, mengelola aktifitas menulis menjadi aktifitas yang menguntungkan secara finansial, memasarkan buku dengan market yang lebih besar dan lebih luas, dan punya penerbitan sendiri. Juga, hmm… aku pengen ketemu aktor-aktor Hollywood favoritku dan belajar menulis script πŸ™‚ …. Kapan ya, bisa ketemu dengan Angelina Jolie dan Brad Pitt? Hehehehe….

*****

Gambar dari berbagai sumber.

Posted in: Motivation