Catatan 5: The Story of Tea

Posted on Desember 13, 2012

10


449Kalau kebetulan lay over di Hongkong cukup lama, jangan lupa mengisi waktu dengan mencicipi teh.

Teh di Hongkong, memiliki kulturnya sendiri, seperti halnya teh minum teh di Jepang. Hampir setiap rumah makan menyediakan teh, dan kadangkala teh panas justru lebih murah harganya daripada es teh. Minum teh menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari, mulai dari pagi dengan dibarengi membaca koran atau menonton berita pagi, sampai malam hari.

Sewaktu di bandara, aku sempat menikmati minum teh ginseng dan leci panas, dengan tiga butir goji berry warna merah jingga menyala berenang di dalamnya. Lalu teh lemon, kudapat sewaktu sarapan di sebuah kedai. Wangi lemonnya kuat, dengan tiga irisan lemon terendam dalam larutan teh. Sedap sekali minum teh lemon panas pagi hari dengan dibarengi sarapan kue lobak dan bubur ayam encer. Sama sedapnya dengan mengingat masa kecil. Ibu selalu menyediakan segelas teh hangat di samping piring berisi nasi goreng yang masih mengepul, atau semangkuk rawon bening dengan irisan kecil daging dan lemak yang gurih.

Meskipun tidak lagi menjadi kebiasaan, minum teh sesekali masih kulakukan. Terutama kalau sedang flu atau kebetulan menemukan teh yang unik. Di groceri, mudah sekali ditemui aneka teh kering yang dikemas dengan wadah-wadah cantik. Mulai dari teh hijau, black tea, sampai teh herbal berisi aneka helai bunga kering dan rempah.

images sorrel teaAda satu teh unik yang pernah kucicipi di kawasan Mexicantown di Detroit. Tehnya berwarna merah gelap, dengan rasa asam manis segar yang khas. Namanya Jamaican drink, atau sorrel drink. Teh ini dibuat dari kuntum bunga sejenis tanaman kembang sepatu yang warnanya merah. Bunga itu bisa dibeli dalam bentuk segar atau kering. Bentuknya mirip dengan teh bunga kering yang banyak dijual di Indonesia. Membuatnya dengan cara merebus kuntum bunga tersebut bersama gula, sejumlah rempah seperti jahe, cengkeh dan kayumanis, lalu disaring sebelum disajikan. Menurut penjualnya, teh ini berkhasiat menjaga kesehatan organ perut dan memperlancar pencernaan.

images rose teaTeh lain yang kusuka adalah teh mawar atau rose tea. Bentuknya berupa kuncup-kuncup mawar yang dikeringkan, dan jika dituangi air panas, akan menimbulkan warna pink berangsur merah yang lembut. Kuncup teh kaya dengan vitamin C. Meskipun proses pengeringan membuat kandungan vitamin C-nya tidak lagi signifikan, kita masih dapat menikmati aroma dan warna tehnya yang khas.

Minum teh bagiku, bukan hanya sekedar kisah tentang lembaran daun dan bunga yang dikeringkan. Teh adalah bagian dari memori, yang bercerita banyak tentang kenangan apa yang lekat bersamanya. Saat meminum teh, aku dapat mengingat kembali penggalan masa kecil. Juga keinginanku untuk berpetualang dan mengurai jejak-jejak sejarah. Pastilah banyak cerita tentang secangkir teh di daratan Cina, di sebuah situs peninggalan kerajaan, di sebuah gedung kuno tempat noni dan tuan Belanda menghabiskan waktu senja. Mungkin juga di sebuah kedai kecil di Jakarta, di sebuah rumah sederhana yang hangat tempat semua orang berkumpul.

Banyak yang bisa dikuak dari minuman ini.

Dan sekarang, kenangan apakah yang membayang di benakmu saat menghirup secangkir teh?

*****

sumber gambar: koleksi pribadi dan dari internet