Masih banyak orang beranggapan bahwa internet adalah sumber informasi gratis, yang bisa dipakai oleh siapa saja tanpa ada batasan ataupun aturan. Tidak sekali dua kali saya menemukan kasus pengunduhan ilegal; baik itu berupa foto maupun tulisan. Yang terbaru adalah kasus LKS (Lembar Kegiatan Siswa) yang menurut posting beberapa orang di Facebook berisi materi hasil copas (copy paste) dari internet tanpa ada penyaringan dari lembaga berwenang. Kasus-kasus lain yang familiar adalah pengunduhan resep dan foto di internet untuk diterbitkan menjadi buku komersial, serta unduh materi untuk bahan skripsi tanpa menyebutkan sumber asalnya.
Hal pertama yang akan saya katakan untuk pendapat di atas adalah: bahwa internet sebagai sumber informasi gratis, bisa YA. Dengan batasan bahwa nyaris segala info memang dapat kita baca melalui media internet tanpa memerlukan biaya besar, bahkan gratis di beberapa tempat. Namun menganggap bahwa semua sumber di internet dapat diunduh oleh siapa saja dan dapat diklaim oleh siapapun (karena dianggap gratis), adalah SALAH BESAR.
Segala materi di internet termasuk dalam kategori materi yang dilindungi oleh hukum hak cipta dan memiliki aturannya sendiri. Bahkan penulisan sumber materi dari Facebook, Twitter, blog, E-Book, dan grup online pun sudah ada panduannya.
Ada beberapa aturan tentang bagaimana mengutip materi atau informasi dari internet untuk buku kita. Yang familiar digunakan adalah panduan dari MLA Style (Modern Language Association) dan APA Style (American Psychological Association). Keduanya memberikan aturan penulisan sumber materi dari internet, baik berupa tulisan maupun foto. Berikut ini saya tuliskan tata cara mencantumkan sumber materi dari internet yang sebagian besar saya ambil dari A Research Guide for Students.
1. Sumber dari website secara umum
Penulisan setidaknya mencakup info tentang nama penulis/editor, nama dan alamat website, judul artikel, tanggal artikel, dan tanggal diunduh oleh kita. Contoh:
- Leicht, Linda. “Oxford Scholar Explores a Third Layer of Meaning in Narnia.” News-leader.com. 30 March 2012. 15 April 2012 <http://www.news-leader.com/article/20120331/LIFE07/303310032/narnia-religion-faith>
2. Sumber dari Website yang tidak mencantumkan nama penulisnya
Untuk artikel di website tertentu, terkadang tidak ditemukan nama penulisnya, maka penulisannya seperti contoh berikut:
- “Brad Pitt and Angelina Jolie Announce Engagement.” BBC News Online: Entartainment & Arts. 13 April 2012. 15 April 2012 <http://www.bbc.co.uk/news/world-us-canada-17710088>
3. Sumber dari Email
Untuk materi yang berasal dari korespondensi via email atau artikel yang diforward melalui email, maka yang dicantumkan adalah nama penulis email, judul Subjek Email, nama orang yang dikirimi, dan tanggal email. Ada dua contoh sebagai berikut:
- Nava, Julie. “Re: Artikelmu heboh banget…” Email to Ande Lumut. 17 Jan 2012.
- mailbot@shine.yahoo.com. “Yahoo-Shine! 5 Reasons One Parent Should stay at Home.” Email to Johnny Chan. 17 Feb 2011.
4. Sumber Berupa Foto dan Gambar dari Internet
Sekali lagi, foto dan gambar dari internet bukan barang gratis yang bisa diunduh dan diakui oleh siapa saja. Sekalipun foto dan gambar itu tidak mencantumkan watermark, hak cipta tetap ada pada si pembuat dan pemilik asalnya. Bahkan sekalipun si pemilik karya mengijinkan siapa saja untuk mengunduh fotonya, bukan berarti kita boleh mengklaim karya tersebut sebagai milik kita.
Misal: saya mengunduh gambar desain bola lampu karya Thomas Edison yang digratiskan di website tertentu. Saya tetap harus mencantumkan nama Thomas Edison, bukan nama saya. Jadi jika ada seseorang, katakanlah namanya Paijo, mencantumkan namanya sebagai pemilik gambar desain bola lampu itu, lalu dia digruduk ramai-ramai oleh banyak pembaca; itu karena kealpaan Paijo sendiri, bukan karena faktor sentimen atau benci dari sekelompok orang.
Cara pencantuman sumber berupa foto dan gambar, sebagai berikut:
- Jamuna River Dwellers, Bangladesh. National Geographic Photography: Photo of the Day. Photograph by Jonas Bendiksen. 15 March 2012. 15 April 2012< http://photography.nationalgeographic.com/photography/photo-of-the-day/jamuna-river-bendiksen/>
- Bendiksen, Jonas. Jamuna River Dwellers, Bangladesh. 15 March 2012. National Geographic Photography: Photo of the Day. Web. 15 April 2012. < http://photography.nationalgeographic.com/photography/photo-of-the-day/jamuna-river-bendiksen/>
5. Sumber dari Grup/Forum Online
Untuk materi yang diunduh dari postingan sebuah grup atau forum online, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis/kontributor, judul posting, tanggal posting, halaman posting (jika ada), nama grup/forum, tanggal kita mengunduh, dan alamat grup/forum tersebut. Contoh seperti berikut ini:
- Pitung. “Menko Minta Rakyat Beli Pertamax Pertamina Yg Lebih Mahal dari SPBU Asing.” Forum posting. 14 April 2012. 1-2. Kaskus: The Largest Indonesian Community – Berita – Politik. 15 April 2012. <http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13971308>
6. Sumber dari Blog atau Web Pribadi
Untuk materi yang berasal dari postingan blog seseorang; baik itu berupa foto, gambar, resep; maka penulisannya sebagai berikut:
- Colvin, Heather. “Pro and Cons of Dating a Yogi.” The View from My Mat. 6 April 2012. 15 April 2012. <http://theviewfrommymat.com/2012/04/06/pros-cons-of-dating-a-yogi/>
- Shari. “Pecan Pancakes.” Whisk: A Food Blog. 14 Nov 2008. 15 April 2012. <http://www.whiskblog.com/2008/11/pecan-pancakes.html>
Sumber-sumber lain untuk mengetahui style penulisan sumber materi dari internet, buku, jurnal, museum, film, CDRom, video, iklan, musik, pamflet, dan lain-lain dapat dibaca di beberapa link seperti EasyBib atau Purdue Online Writing Lab.
*****
picture copied from: http://www.smashingmagazine.com/2007/07/07/copyright-explained-i-may-copy-it-right/
lisdha
April 15, 2012
tulisannya sangat berguna Mbak julie π
Julie Nava
April 15, 2012
Alhamdulillah, semoga bermanfaat mbak Lisdha π
Tsuraya Widuri
April 16, 2012
Bermanfaat sekali dan sangat menbantu. Terimakasih share ilmunya Mbak.
Julie Nava
April 16, 2012
sama-sama mbak Tsuraya. Mkasih udah mampir dimari π
nur taslimah
Juli 19, 2012
terimakasih sangat membantu sekali π
Julie Nava
Juli 22, 2012
Sama-sama…. met puasa yak π
ntaslimah
Juli 19, 2012
thank π
yadi Nugraha
Desember 7, 2013
Trimakasih , sangat bermamfaat π
Julie Nava
Desember 9, 2013
sama-sama π
Raynista
Desember 20, 2013
Info yang sangat bermanfaat. Saya menerapkannya hanya seperti ini (contoh),
Gambar diambil dari: republika.com saja, tanpa embel-embel http://www..atau tulisan bagian belakangnya.. Berarti kurang lengkap yaa… -_-
Julie Nava
Desember 21, 2013
Tergantung naskahnya. Kalau untuk blog, karena ada fasilitas link, sebaiknya kita taruh link lengkapnya agar pembaca tahu sumber asalnya.
Kalau untuk buku, di bagian daftar pustaka kadang saya cantumkan link aslinya. Sementara pada keterangan foto, cukup dengan keterangan pendek seperti yang mbak Rayni tulis π
Yang penting ada keterangan sumber. Kalau keterangannya makin lengkap, sebenarnya lebih baik. Sebab siapa tahu suatu saat ingin melacak kembali sumber aslinya, sudah tidak perlu repot mencari-cari.
dit
Januari 14, 2014
maaf mau tanya,
kalau misalnya saya membuat buku, dan saya mencari refrensi artikel dari internet.
saya baca dan mengerti isinya, lalu saya mulai menulis artikel dengan isi yang sama untuk buku saya, tapi isi dibuku saya tidak sepenuhnya sama dengan artikel di internet tersebut karena kan saya edit dulu.
apa saya perlu mencantumkan sumber artikel dari internet tersebut dalam daftar pustaka buku saya? mohon jawabannya
terima kasih π
Julie Nava
Januari 14, 2014
Sumber data perlu tetap dicantumkan dalam daftar pustaka, sebab itu untuk memudahkan kita mengingat dari mana sumber asalnya, dan pembaca juga bisa mudah merunutnya.
Untuk penulisan, sekalipun sudah diolah dengan bahasa sendiri, tetap perlu mencantumkan data asal dalam daftar pustaka.
Semoga penjelasan saya cukup jelas π
khariyanul fathoni
Januari 16, 2014
terima kasih materinya mbak, sangat membantu π
Julie Nava
Januari 19, 2014
sama-sama π
Rangga Ramadhan (@whiterangga)
Agustus 7, 2014
Keren Bu’ π Sangat Membantu, amal ibadah yg tidak terasa untuk bekal di akhirat nih “membantu yg sedang kesusahan”
Julie Nava
Agustus 7, 2014
Lagi nulis skripsi ya? Wkwkwkwkwk…. selamat menulis π
futrintie
Desember 15, 2014
bu, ada tips dimana biasa cari royalty image yang simple prosedurnya? untuk saya share sama teman2 yang sedang menulis buku non komersil. tks sebelumnya
Julie Nava
Desember 26, 2014
Banyak royalti image, misalnya di 123rf.com, freeimage.com, istockphoto.com dll…. yang bisa dicari dengan kata kunci: Image Stock, atau Free Image Stock….
diemaja
Januari 2, 2015
Artikelnya sangat membantu nih mba……
Julie Nava
Januari 17, 2015
Terima kasih π Semoga bermanfaat
freezinLight
Februari 8, 2015
bu saya mau nanya, bagaimana cara mengutipnya, misalkan saya mau mengutip tulisan ibu ini dalam bentuk paragraf di skripsi, bagaimana cara mencantumkannya? aakah sama degan cara mengutip dibuku atau jural?
Julie Nava
Februari 9, 2015
Betul, sama dengan cara pencantuman di buku atau jurnal π
freezinLight
Februari 9, 2015
Terimakasih banyak bu π
Jay
April 19, 2015
Bu Juli, saya mau tanya.
1. Apabila kita mengutip sebuah foto dari portal berita Indonesia misalnya, sedangkan foto tersebut diambil dari portal berita luar negri. apakah kita perlu mencantumkan sumber dari portal berita Indonesia saja atau juga dari portal luar tersebut. (sebagai catatan saya sering melihat foto-foto yang ditampilkan di website portal berita Indonesia juga sering mengambil foto dari portal luar negri, seperti foto-foto untuk even Olahraga ataupun kejadian yang terjadi di kolom berita Internasional)
2. Apakah setiap gambar / foto yang kita sertakan di artikel harus di lengkapi juga sumbernya?
Makasih sebelumnya Bu Julie atas perhatiannya.
Julie Nava
April 20, 2015
Betul, kalau foto itu asalnya dari portal berita lain, harus dicantumkan asalnya π
Demikian pula untuk artikel, sedapat mungkin usahakan dicantumkan dari mana asal foto tersebut (meskipun bukan dari sumber aslinya karena banyak sekali orang memakai foto tanpa sumber). Dengan demikian, orang yang membaca akan bisa melacak dari mana asalnya, dan si penulis terhindar dari perilaku mengklaim kepemilikan terhadap hasil karya berupa foto tersebut.
septian ndot
April 19, 2015
Reblogged this on la ..tah zan.
Naumira
April 21, 2015
blog walking
http://www.naumira.com
undipedia
Januari 11, 2016
terimakasih atas artikelnya. sangat membantu. :)))
Artha Julie Nava
Januari 16, 2016
Sama-sama π
Dwi Sugiarto
Januari 22, 2016
Mau tanya Mba aturan diatas kan untuk penulisan buku yang sifatnya komersil bagaimana kalau saya menulis untuk blog apakah aturannya sama sedangkan menulis artikel diblog sifatnya non komersil/berbagi?Apakah termasuk melanggar hak cipta jika saya menulis artikel untuk blog dengan mengambil referensi dari beberapa situs lain baik dalam atau luar negeri kemudian saya olah dengan gaya bahasa saya sendiri sehingga bisa lolos copyscape 100% tanpa saya cantumkan sumbernya?saya sering melihat banyak blogger yang melakukan hal ini.Makasih atas jawabannya
Artha Julie Nava
Januari 23, 2016
Pada prinsipnya, aturan memahami hak cipta berlaku di manapun. Hanya penulisannya yang berbeda.
Mengolah sebuah informasi yang diperoleh dari sumber lain dengan bahasa sendiri, dalam naskah buku, tetap harus mencantumkan sumber bacaannya di bagian Daftar Pustaka.
Sementara kalau di blog, ada fasilitas yang bernama Attach Link. Biasanya itu yang saya gunakan, untuk menginformasikan pada pembaca tentang sumber bacaan atau foto. WordPress punya fasilitas itu, yang bisa ditemukan pada saat kita menulis posting. Ada fitur yang berbentuk mata rantai, itulah fasilitas Link. Untuk foto juga demikian. Saat kita ingin upload sebuah foto dari sumber lain, ada pilihan upload dari website atau upload dari komputer. Kalau foto diambil dari website milik orang lain, maka saya pilih fitur upload from website.
dora
Maret 16, 2016
trimakasih infonya mbak.. sangat bermanfaat.
boleh saya share di blog saya..
Artha Julie Nava
Maret 16, 2016
Monggo π Silahkan dishare
adi
Maret 19, 2016
wah. artikel yang bermanfaat Ibu Artha π . boleh saya tanya bu.
saya mempunyai blog (yang kedepannya ingin saya daftarkan ke goo*gle adsenne).
tentunya kita tahu, membuat artikel yang benar-benar original susah. maka barang tentu kita tentu butuh referensi dari blog sekitar, web, buku, karya ilmiah dan sebagainya untuk menulis.
nah yang saya tanyakan, apakah disebut “melanggar” jika blog dengan yang notabenya ikut goo*gle adsense / tujuan komersial, membubuhkan sumber dari blog, web, buku atau karya ilmiah di setiap artikel yang dibuat?
terima kasih
adi
Maret 19, 2016
artikel bermanfaat.
Mohamad Riyadi
Maret 21, 2016
Artikel yang membantu bagi saya :).
saya mau tanya mbak. saya punya blog dan kedepannya saya ingin ikutkan ke googlle Adsensee, tentunya akan menghasilkan pendapatan disitu (ini termasuk komersial bukan sih?)
isi blog saya rencana akan membahas berbagai hal tentang keunikan, fakta-fakta dan sebagainya. dan tentunya membutuhkan referensi foto, gambar, tulisan dari buku, web, blog dan lainnya. saya olah dengan bahasa saya sendiri.
inti dari pertanyaan saya adalah :
saya melakukan penulisan yang benar, sesuai dengan kaidah penulisan sumber referensi sesuai dengan artikel yang mbak buat ini, namun DITULIS DI BLOG yang udah didaftarkan di googlle Adsensee (komersil). apakah penulisan saya melanggar?, sesuai dengan UUHC dibawah
sedangkan beberapa hari ini saya membaca UUHC (undang-undang hak cipta) pada pasal 15 point c dan d (yang beberapa katanya terkait komersil), yang menerangkan apa yang tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta :
pasal 15
c. pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan:
(i) ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau
(ii) pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
d. Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf braille guna keperluan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu bersifat komersial;
mohon bantuanya sekali…
Artha Julie Nava
Maret 22, 2016
Biasanya kalau untuk tujuan komersil, tidak diperbolehkan. Kecuali kalau pemilik artikelnya tidak keberatan. Dan kalau secara umum, Adsensenya dihitung per klik website, bukan per klik artikel.
yovi oktafian
Mei 3, 2016
kalau penulisan daftar pustaka untuk tesis yang diperoleh secara online gimana mbak?
Artha Julie Nava
Mei 7, 2016
Silahkan mempelajari tata cara penulisan daftar pustaka menurut APA (American Psychological Association) dan MLA (Modern Language Association) di website ini: https://owl.english.purdue.edu/owl/section/2/
Website tersebut membahas lengkap tata cara penulisan daftar pustaka, termasuk yang berasal dari sumber online π
Lucie Widowati
Juli 28, 2016
Bu Yulie
Bagaimana kita akan memasukkan (penghargaan) nama2 yang ikut memasukkan pendapat2 dalam diskusi, namun tidak sebagai penulis. Apakah bisa dimasukkan sebagai kontributor atau ada istilah lain?
Terima kasih
Artha Julie Nava
Agustus 11, 2016
Bisa dengan cara menyebutkan nama dan ucapan terima kasih. Sesekali jika ingin mengundang mereka untuk turut menulis di blog kita, juga bisa π
Miranti Robiatin
September 18, 2016
maaf saya ingin tahu, jika saya ingin menuliskan sumber buku yg digunakan dalam sebuah potingan itu bagaimana caranya? jika sumber itu tidak dicantumkan oleh penulis
Artha Julie Nava
Oktober 1, 2016
Jika tidak bisa ditelusuri, sebaiknya mencari sumbr informasi lain π Karena keakuratan sebuah sumber informasi, sangat menentukan kualitas buku atau artikel yang kita tulis.
Vito Hafizh
Desember 26, 2016
Ibu Artha, saya mau bertanya, kalau misal nya menuliskan sumber sebuah gambar, itu hanya di buku pustaka, apakah boleh ? Jadi nanti, di setiap halaman, di bawah gambar nya akan di berikan tulisan contoh nya : “Gambar I. Mobil Ferari”, nanti di daftar pustakan di kasih tau lagi “Gambar I. Mobil Ferrarri : http://otoboy.com/wp-content/uploads/2015/01/Harga-Mobil-Ferrari-Terbaru.jpg“. Di mohon jawaban nya bu
Artha Julie Nava
Januari 26, 2017
Bisa demikian, mas π
Biasanya keterangan dalam gambar, saya tulis begini:
Gambar 1. Mobil Ferrari – sumber: otoboy.com
fazam
Januari 27, 2017
maaf mba artha saya mau nanya , saya newbie membuat makalah nih maklum lah masih smp.
apa harus selengkap ini?
Jamuna River Dwellers, Bangladesh. National Geographic Photography: Photo of the Day. Photograph by Jonas Bendiksen. 15 March 2012. 15 April 2012< http://photography.nationalgeographic.com/photography/photo-of-the-day/jamuna-river-bendiksen/>
fazam
Januari 27, 2017
trus maksudnya bagian
National Geographic Photography: Photo of the Day. Photograph by Jonas Bendiksen. 15 March 2012. 15 April 2012
itu apa?
Artha Julie Nava
Februari 14, 2017
Iya betul, taruh di bagian daftar pustaka. Atau kalau terlalu panjang di makalah, cukup kasih keterangan:
Foto oleh: Jonas Bendiksen, 2012. National Geographic Photography
Andi Yanuar
April 27, 2017
Kalau membuat artikel untuk blog dengan banyak berbagai sumber bagaimana ya bu?. Sumbernya ditengah artikel apa di akhir ya? Mohon bantuannya π
Artha Julie Nava
April 29, 2017
Sumbernya bisa ditulis di bagian akhir, dalam bentuk daftar pustaka. Atau bisa juga dengan menautkannya pada link sumber aslinya.
Misalnya, kita nulis tentang penyakit Demam Berdarah, yang informasinya kita dapatkan dari website Departemen Kesehatan. Tautkan saja kata “Demam Berdarah” dengan sumber aslinya di website Departemen Kesehatan itu.
tupangblog
Mei 16, 2017
mbak arta mau nanya dong
saya mau buat berita online yang komersial tp beritanya dari beberapa sumber (seperti detikcom,liputan6, kompas dll ) dan saya mencopy berita ( contoh berita : pendidikan siaga bencana keluarga /detikcom) saya mencopy semua baik tulisan maupun foto, dan saya muat di berita online saya, dengan mencantukan sumber detikcom,
pertanyaan saya apakah itu melanggar hukum
Artha Julie Nava
Mei 16, 2017
BIasanya ada aturan tertentu di setiap media, tentang penggunaan konten mereka jika ditujukan untuk keperluan komersil. Coba cari info dulu dari mereka.
molly
Oktober 19, 2017
mbak saya mau nanya..
saya ada tugas kuliah untuk membuat buku berbentuk cerita. nah saya kan mau ngambil gambar dari internet untuk saya masukan ke buku saya.. nah cara mencantumkan sumbernya gimana ya mba? apakah hanya di tulis “sumber: http://www………….” seperti itu saja? terima kasih
Artha Julie Nava
Oktober 19, 2017
Seperti itu saja sudah cukup. Yang penting ada link sumber asli dan judulnya kalau ada, plus kalau ada nama fotografernya juga dicantumkan
Maharti Rn
November 17, 2017
tulisan bermanfaat, membangun karakter jujur sebagai penulis, ijin share di blog saya mbak. terima kasih.
Artha Julie Nava
November 18, 2017
Monggo mbak, silahkan π
Artha Julie Nava
Desember 28, 2017
Monggo mbak π
@imulya123
November 19, 2018
terimakasih artikel ini bermanfaat.
Artha Julie Nava
Februari 27, 2020
Sama-sama π Maaf terlambat sekali membalas komen ini