Ada beragam versi kisah penciptaan manusia. Suku Apache di Amerika, misalnya. Mereka punya mitos bahwa manusia diciptakan pertama kali oleh sepasang dewa bernama Tepeu dan Quetzalquatl. Kedua dewa itu menciptakan segala sesuatu melalui pikirannya, yang kemudian menjelma nyata. Namun mereka belum puas, karena segala ciptaan itu tak mau memuja mereka. Akhirnya, mereka membuat manusia dari tanah liat, dan menghidupkannya. Kelak, ketika sebagian manusia itu membuat onar di Bumi, kedua dewa tersebut mendatangkan banjir yang luar biasa besar, yang membinasakan para manusia durhaka itu.
Cina punya beragam versi. Satu diantaranya adalah mitos tentang dewi bernama Nuwa atau Nu Kua. Ia memperbaiki pilar-pilar surga, dan menciptakan manusia dari tanah liat yang berwarna kuning. Karena kecapaian, ia akhirnya membuat manusia berikutnya dengan menggambar tubuh manusia di tanah liat hitam, yang kemudian dia hidupkan. Mitos ini menjelaskan tentang strata sosial di Cina, di mana kalangan aristokrat dipercaya berasal dari tanah liat kuning, sedangkan rakyat jelata terbuat dari tanah liat hitam.
Versi lain dari mitos Cina adalah tentang manusia raksasa Pangu atau P’an Ku. Menurut mitos ini, awalnya semesta berupa ruang kosong, yang lama-kelamaan memadat seperti telur, di mana Surga (Yang) dan Bumi (Yin) awalnya menyatu. Dari telur itu, muncullah raksasa bernama Pangu. Ia tumbuh makin besar dan makin tinggi, dan memisahkan dua keping telur semesta itu untuk saling menjauh. Itulah asal mula terpisahnya Surga dan Bumi. Ketika usia Pangu mencapai 18.000 tahun, ia mati. Jasadnya kemudian menjelma menjadi unsur-unsur di Bumi seperti sungai, gunung, laut, rumput, pohon, dan sebagainya. Sedangkan kutu yang ada di tubuhnya, kemudian menjelma sebagai manusia berambut hitam.
Kisah penciptaan manusia menurut versi agama Samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam) memiliki alur serupa, yakni diciptakannya Adam dan Hawa di Surga, yang kemudian menimbulkan konflik serius antara ciptaan lainnya, yang menjadi sebab kejatuhan manusia dan jin ke Bumi.
Ada sedikit perbedaan variasi dalam ketiga agama tersebut. Dalam tradisi Yahudi misalnya, dikisahkan bahwa awalnya Adam hendak dijodohkan dengan Lilith (Leviathan), yang tercipta dari debu. Namun Lilith memberontak, dan ia dihukum oleh Tuhan. Setiap anak yang lahir darinya, akan dibunuh oleh malaikat. Lilith kemudian membalas itu dengan membunuh bayi manusia yang berada dalam buaian (SIDS syndrome), dan menggoda manusia laki-laki melalui mimpi erotis atau masturbasi, kemudian mencuri benihnya untuk dijadikan monster. Lilith kemudian digantikan oleh Hawa/Eve, yang diciptakan dari rusuk Adam.
Namun kisah penciptaan yang paling menarik menurut saya, adalah dari versi Gnostic Gospels atau The Gnostic Bible ini. Gospel ini berisi 52 ajaran Nabi Isa/Yesus yang naskahnya ditemukan di Nag Hammadi, Mesir. Kitab itu berasal dari masa awal saat penganut Yahudi dan Kristen belum benar-benar terpencar. Kontennya lebih banyak berisi tentang spiritualitas.
Mengapa versi ini saya sebut paling menarik? Sebab di dalamnya, tercantum cerita tentang proses penciptaan manusia yang sangat detil.
Dalam versi kitab ini (cek pada bab tentang The Secret Book of John), proses penciptaan Adam melibatkan 365 makhluk (yang saya sebut arsitek), dan diawasi oleh para malaikat, termasuk di antaranya malaikat Mikail dan Uriel. Setiap bagian tubuh manusia, dikerjakan oleh satu arsitek. Diawali dengan penciptaan tujuh kekuatan awal untuk manusia (kebaikan, pemikiran, keilahian, kekuatan, kerajaan, kecemburuan, dan pengertian), yang kemudian menjadi jiwa bagi tulang, otot, daging, sumsum, darah, kulit, dan rambut.
Selanjutnya, penciptaan setiap detil tubuh manusia diserahkan kepada para arsitek itu. Otak, misalnya, dikerjakan oleh arsitek bernama Meniggestroeth. Tulang tengkorak digarap oleh Abron. Kepala digarap oleh Raphao. Mata kanan oleh Asterechme, mata kiri oleh Thaspomocha. Begitu seterusnya. Hidung, leher, bahu, perut, jantung, limpa, darah, sumsum, rambut, hormon, jeroan, kuku, dan semuanya sampai lengkap. Kemudian untuk menghidupkannya, ada petugas khusus pula di setiap bagian.
Selain tujuh kekuatan surgawi (positif) yang disematkan sebagai salah satu bahan baku tubuh manusia, ada empat sarana penciptaan setan, yakni melalui elemen panas, dingin, basah, dan kering. Dari empat elemen ini (negatif), terciptalah nafsu, kesenangan, duka-cita, dan ketakutan. Nantinya, dari empat hal ini, terciptalah turunan godaan. Misalnya dari Duka-Cita, tercipta cemburu, iri hati, nyeri, keras hati, kecemasan, dan lainnya. Dari Nafsu, tercipta turunan berupa marah, rakus, tamak. Demikian seterusnya. Setiap jenis godaan hati yang menghinggapi manusia, berawal dari sini.
Bagaimana dengan khasanah dalam Islam mengenai para arsitek tubuh manusia ini? Nah, ini dia. Sayangnya saya tidak banyak mendapatkan referensi. Kyai saya menyarankan untuk membaca kitab Mafatih al-Ghayb, yang ditulis oleh Fakhruddin al-Razi. Sayangnya, sebagian besar dari kitab itu masih dalam versi bahasa Arab. Belum banyak terjemahan yang bisa dibaca oleh umum.
Saya agak menyesal juga ketika mendapati hal ini. Menyayangkan kenapa tidak sempat belajar bahasa Arab dengan serius, dan hanya menggunakannya sebatas keperluan membaca Quran dan Hadist. Gara-gara kemampuan bahasa Arab yang minim ini, hobi saya membaca jadi terhambat. Mudah-mudahan segera ada versi dalam Bahasa Inggris yang lengkap dan detil, sehingga lebih mudah bagi orang untuk melakukan cross-check dan mencari padanan literatur untuk tema kosmologi atau celestial seperti ini.
******
Sumber foto: https://www.pinterest.com/pin/512425263822353387/?lp=true
Posted on Maret 7, 2020
0