SEPENGGAL CERITA TENTANG KEHIDUPAN

Posted on Juli 1, 2013

0


ImageKemarin kami makan malam dengan teman suamiku, sebut saja namanya A. Ada yang istimewa, karena A mengingatkanku pada teman yang lain, bernama B. Pada saat bersamaan, mereka berdua divonis kanker.

Keduanya religius. Saat menghadapi vonis, mereka berdua semakin rajin berikhtiar, percaya bahwa Tuhan punya maksud tertentu dengan sakit yang mereka alami. Bedanya, si B semakin tekun berupaya membantu orang lain, sementara si A semakin tekun berupaya mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

Si B akhirnya wafat. Aku menghadiri acara pemakamannya. Di ruangan tempat pelayat, dibentangkan slide video berisi foto-foto dia semasa kecil hingga dewasa. Kemudian bergantian keluarga dan sahabatnya memberikan sepatah kata untuk mengenang dia. Aku bisa melihat, betapa B sudah menyentuh banyak hati dan kehidupan orang lain. Para remaja yang didampinginya, orangtua yang dibantunya. Pendek kata, dia hidup dalam kenangan banyak orang yang menyaksikan kebaikannya.

Sementara si A, dia survive. Kanker yang dideritanya berangsur hilang, dan dia sembuh seperti sedia kala. Aku melihat sosoknya yang tinggi dan parasnya yang ayu, dengan kulit gelap dan rambut disanggul kecil berhiaskan bunga putih. Didampingi oleh kekasihnya yang jauh lebih jangkung, seorang pria ramah berkulit gelap juga. Mereka berdua terlihat bahagia.

Aku sempat tercenung ketika mendengar nama kekasihnya, yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Kehidupan”. Tidakkah ini sebuah kebetulan yang menyentuh? Si A berhasil melewati ujian, dan dia didampingi oleh “Kehidupan”.

Setiap pengalaman ibarat kaca, tempat kita bercermin dan memahami pertanda. Bahwa meskipun mereka memiliki akhir cerita berbeda, namun keduanya sama-sama dianugerahi “Kehidupan.”