Pemaafan adalah salah satu nilai penting dalam Islam. Selalu ada alasan untuk memaafkan, entah itu dalam momen Idul Fitri, silaturrahmi, pemakluman, dan termasuk momen Hari Arafah ini.
Itu sebabnya, saya ikut menggunakan momen ini untuk menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya bagi siapapun. Yang kenal lama maupun yang kenal selintasan. Yang terlihat maupun tak terlihat. Yang dekat ataupun yang jauh.
Kerapkali situasi memaksa seseorang untuk mengambil keputusan tertentu, yang tak selamanya menyenangkan semua orang.
Ya, demikianlah hidup. Tak selamanya dekat bisa membawa kebaikan. Kadang jauh justru diperlukan, agar bisa merasa lebih dekat dari sebelumnya.
Tak mengapa. Saya tetap berusaha untuk mengerti hal yang selalu saja terasa ganjil ini, namun sekaligus benar adanya. Sama seperti orang lain, yang juga berusaha melakukan hal yang sama. Itu fitrahnya manusia; akan merindukan yang jauh, dan akan lebih menghargai yang tak lagi digenggam.
Di usia seperti sekarang, bagi saya, rasa damai lebih penting. Kenyamanan lebih penting. Dan untuk itu, saya tidak keberatan meninggalkan interaksi atau pertemanan yang rawan konflik. Nggak lucu kalau seusia sekarang ini, saya masih sama perilakunya dengan 10 tahun yang lalu, atau bahkan lima tahun lalu.
Untuk itu, permintaan maaf kembali saya ucapkan. Dengan kesadaran penuh, bahwa mencegah konflik lebih baik ketimbang mengatasinya. Bukan lantaran benci, bukan pula lantaran merasa diri lebih sempurna.
Selamat merayakan Hari Arafah dan menjalankan ibadah Idul Adha.
Posted on Agustus 10, 2019
0